Jumat, 29 April 2016

UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN

                                   ILMU BUDAYA DASAR
UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN INDONESIA

Amalia Mandawati
50415600
1IA03


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016










PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Istilah kebudayaan merupakan tejemahan dari istilah culture dari bahasa Inggris. Kata culture berasal dari bahasa latin colore yang berarti mengolah, mengerjakan, menunjuk pada pengolahan tanah, perawatan dan pengembangan tanaman dan ternak. Upaya untuk mengola dan mengembangkan tanaman dan tanah inilah yang selanjutnya dipahami sebagai culture.

Sementara itu, kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta, buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi. Kata buddhi berarti budi dan akal. Kamus besar Bahasa Indonesia mengartikan kebudayaan sebagai hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budaya) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat – istiadat. E.B. Taylor mendefinisikan kebudayaan sebagai hal yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, kebiasaan serta kemampuan-kemampuan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Menurut Koentjaningrat (1985) kebudayaan adalah keseluruhan ide-ide, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Definisi lebih singkat terdapat pada pendapat Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (1964), menurut mereka kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Bila disimak lebih seksama, definisi Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi lebih menekankan pada aspek hasil material an kebudayaan. Sementara Koentjaraningrat menekankan dua aspek kebudayaan yaitu abstrak (non material) dan konkret (material). Pada definisi Koentjaraningrat, tampak bahwa kebudayaan merupakan suatu proses hubungan manusia dengan alam dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmaniah maupun rohaniah. Dalam proses tersebut manusia berusaha mengatasi permasalahan dan tantangan yang ada dihadapannya.
Terlepas dari perbedaan yang ada di antara pendapat di atas. Tampak bahwa belajar merupakan unsur penting dari pengertian kebudayaan. Seperti terlihat pula pada definisi kebudayaan menurut Kroeber (1948). Menurutnya, kebudayaan adalah keseluruhan realisasi gerak, kebiasaan, tata cara, gagasan, dan nilai-nilai yang dipelajari dan diwariskan, serta perilaku yang ditimbulkannya.
UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Pada zaman modern seperti ini budaya asli negara kita memang sudah mulai memudar, faktor dari budaya luar memang sangat mempengaruhi pertumbuhan kehidupan di negara kita ini. Contohnya saja anak muda zaman sekarang, mereka sangat antusias dan mencari berita terbaru untuk mengetahui juga mengikuti perkembangan kehidupan budaya luar negeri. Sebenarnya bukan hanya orang-orang yang tua saja yang harus mengenalkan dan melestarikan kebudayaan asli negara kita tetapi juga para anak muda harus senang dan mencintai kebudayaan asli negara sendiri. Banyak faktor juga yang menjelaskan soal 7 unsur budaya universal yaitu :
1. Sistem Teknologi dan Peralatan
Teknologi semakin lama semakin luas. Karena semakin banyak masyarakat yang hidup modern. Teknologi sangat diperlukan akan tetapi tidak untuk melakukan perbuatan yang melanggar norma-norma yang berlaku. Sekarang banyak yang menyalahgunakan alat teknologi khususnya internet. Tidak sedikit masyarakat yang tertipu atau melakukan perbuatan asusila dengan internet. Hal tersebut harus kita perhatikan. Jangan sampai kebudayaan kita menjadi negatif dimata negara lain. contoh lainnya dari sistem teknologi dan peralatan adalah peralatan kantor, rumah tangga, pertanian, nelayan, tukang kayu, peralatan ibadah dan sebagainya lagi. Unsur kebudayaan secara universal sangat beragam. Bila kita mempelajari dengan baik maka kita mendapatkan pengetahuan yang sangat bermanfaat.

Contoh Teknologi dan Peralatan:
 1.      Masa Lampau
       Daun Lontar dari sebuah pohon

Daun lontar adalah media atau sarana untuk menulis surat atau pesan kepada orang lain. Dahulu kertas belum ada, sehingga daun menjadi pilihan orang zaman dulu untuk menyampaikan pesan. Selain itu, Para raja zaman dahulu menggunakan daun lontar untuk menulis maklumat atau pengumuman kepada rakyatnya.
2.      Masa Modern
Handphone

Handphone atau telepon genggam adalah sebuah terobosan dalam komunikasi masyarakat modern. Di mana orang bisa saling berkomunikasi di mana saja, asal ada sinyal yang bisa menghubungkan. Saat ini sudah banyak merek – merek terkenal yang memproduksi handpohe, karena memang pasarnya terus berkembang.
2. Sistem Mata Pencaharian Hidup
Mata pencaharian sangat diperlukan untuk setiap masyarakat karena bermanfaat untuk memenuhi kehidupan manusia. Misalnya pegawai/karyawan, petani, nelayan, pedagang, buruh, dan yang lainnya. Hal tersebut merupakan mata pencaharian yang harus kita tekuni. Contoh masyarakat yang hidup dipesisir pantai lebih banyak bermata pencaharian sebagai nelayan atau masyarakat yang hidup di perkotaan lebih banyak bermata pencaharian sebagai pegawai kantoran.

3. Sistem dan Organisasi Kemasyarakatan
Kebudayaan di Indonesia sangat beragam. Terdapat masyarakat Jawa, Sunda, Batak, Bugis dan sebagainya. Dari macam-macam kebudayaan tersebut, perlu ditanamkan nilai-nilai kemanusiaan yaitu membiasakan bergaul dengan kebudayaan yang lain. Dan saling berinteraksi dengan rukun. Di Indonesia banyak terdapat kebudayaan yang harus di lestarikan bersama. Jangan saling kita bersaing untuk kepentingan pribadi dengan kebudayaan lain, karena itu sama saja kita memecah belahkan kebudayaan yang sudah ditanam oleh leluhur sebelumnya.
4. Bahasa
Kebudayaan yang beragam sangat berpengaruh pada bahasa yang dipakainya. Contohnya bahasa Inggris, Jerman, Italia, Sunda, Jawa, dsb. Dari banyak bahasa tersebut kita dapat mempelajarinya untuk pengetahuan yang lebih luas. Tidak hanya bahasa berasal dari bahasa luar negeri saja yang kita pelajari, tetapi bahasa dari negeri Indonesia pun perlu kita pelajari untuk melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia.
5. Kesenian
Salah satu ciri khas dari kebudayaan adalah kesenian. Banyak hal yang bisa kita pelajari mengenai kesenian. Misalnya seni sastra, lukis, musik, tari, drama, kria, dan lain sebagainya. Hal tersebut bagian dari khas yang dimiliki setiap daerah maupun setiap negara. Misalnya untuk kesenian musik, kita bisa mengetahui dan mencari musik yang khas dari setiap daerah maupun negara. Contohnya lagu-lagu daerah ampar-ampar pisang yang berasal dari Kalimantan Selatan yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut.
Contoh kesenian yang ada di Indonesia:
1. Debus - Banten

Debus merupakan salah satu kesenian bela diri yang tujuannya menunjukkan kemampuan manusia yang luar biasa. Tradisi satu ini bisa dikatakan sangat ekstrim karena mempertunjukkan bagaimana seseorang memiliki kemampuan untuk kebal senjata tajam, kebal terhadap air keras, dan segala kemampuan lainnya yang cukup menantang dan menaikkan adrenalin bagi siapa saja yang menyaksikan. Meskipun dinilai ekstrim, debus tetap diperbolehkan dilakukan untuk kepentingan kebudayaan atau upacara adat.
2. Batik

Batik tercatat dalam daftar UNESCO pada tahun 2009 lalu. Batik adalah suatu seni melukis di atas kain menggunakan malam atau lilin dan canting. Ada berbagai pola batik yang bisa kita temukan pada masa sekarang, mulai dari yang tradisional maupun modern. Pola-pola tersebut menjadi ciri khas daerah pembuat batik, seperti Pekalongan atau Madura.
Dampak Positif dan Negatif:
1. Positif
Melalui pariwisata yang menyuguhkan wisata budaya yang mempertunjukkan atau memperlihatkan suatu kesenian terterntu terhadap wisatawan domestik maupun mancanegara, secara tidak langsung akan mengakibatkan terjadinya akulturasi atau peleburan dua kebudayaan yang berbeda namun tidak mengubah kebudayaan asli .
Contoh : desain baju tradisional Indonesia berupa kebaya yang dirancang sesuai dengan kemajuan zaman sehingga terkesan lebih modern.

2. Negatif

Tereksploitasinya kebudayaan secara berlebihan demi kepentingan masyarakat asing, tentu hal ini akan berdampak negatif terhadap perkembangan kebudayaan. Hal ini sering terjadi karena komersialisasi kebudayaan dalam pariwisata yang memfungsikan pola-pola kebudayaan seperti kesenian, tempat-tempat sejarah, adat istiadat, dan monument-monumen di luar fungsi utamanya demi kepentingan masyarakat asing.

6. Sistem Pengetahuan
Ada banyak sistem pengetahuan misalnya pertanian, astronomi, perdagangan/bisnis, hukum dan perundang-undangan, pemerintahaan/politik, dan sebagainya. Hal tersebut juga bagian dari kebudayaan, kita wajib mempelajarinya karena dengan adanya sistem pengetahuan kita menjadi tahu dunia luar dan sangat bermanfaat untuk kehidupan karena berpengaruh pada pekerjaan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak perlu semua kita pelajari cukup beberapa saja kita kuasai, maka akan banyak informasi yang kita dapat.
7. Sistem Upacara Keagamaan
Setiap kebudayaan terdapat kepercayaan yang dianut. Kepercayaan yang dianut di Indonesia ada 5, yaitu Islam, Kristen protestan, Katolik, Hindu dan Budha. Dari kelima agama tersebut terdapat upacara keagamaan yang berbeda-beda. Akan tetapi untuk masyarakat yang tinggal di kota upacara keagamaan sepertinya sudah tidak dilaksanakan lagi kecuali dalam hal-hal tertentu saja. Sedangkan masyarakat yang tinggal didesa masih banyak yang melaksanakan upacara keagamaan tersebut.
Contoh Upacara Keagamaan:
1. Sekaten – Islam

Sekaten merupakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad dalam bentuk ritual upacara adat yang digelar oleh dua keraton anak kerajaan Mataram, yakni Ngayogyakarto Hadiningrat (Yogyakarta) dan Surakarta Hadiningrat (Solo). Terdapat sejumlah kesamaan dan perbedaan dalam upacara di dua keraton tersebut.
Menyimak sejarah versi masing-masing, ditemukan kenyataan bahwa kedua keraton berbagi cerita sejarah mengenai asal-muasal lahirnya tradisi Sekaten tersebut, yakni dimulai pada masa Kesultanan Demak (abad ke-16), dan merupakan sebentuk upaya dakwah yang dilakukan para Wali melalui pendekatan seni-budaya.
Nafas seni-budaya sangat terasa dalam ritual upacara adat-keagamaan ini, di mana gamelan menjadi unsur penting di kedua keraton. Di keraton Yogya, gamelan Skaten terdiri dari dua perangkat, yakni gamelan Kyai Nogowilogo dan Kyai Guntur Madu. Di keraton Surakarta, dua perangkat gamelan yang menjadi bagian dalam ritual Sekaten bernama Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari. Di dua keraton tersebut, sejak beberapa hari sebelum 12 Robiul Awal (Maulud) gamelan akan dimainkan. Bedanya, di keraton Yogya, prosesi dimulai pada tanggal 6 Rabiul Awal (Maulud), sementara di keraton Surakarta sehari lebih awal, yakni 5 Rabiul Awal (Maulud).
Selama kurang lebih satu minggu, di Masjid Agung masing-masing keraton, gamelan-gamelan tersebut dimainkan. Selama itu pula seputaran Masjid Agung ramai dengan hiruk-pikuk pedagang dan warga yang ingin menyaksikan. Dalam tradisi keraton Yogyakarta, sejak sebulan sebelumnya, biasa juga digelar pasar malam dalam rangka memeriahkan upacara adat-keagamaan ini, sehingga Sekaten juga dikenal dengan sebutan Pasar Malam Perayaan Sekaten.
Pada 12 Rabiul Awal (Mulud), pagi menjelang siang, digelar prosesi Gerebeg Gunungan atau Gerebeg Mulud sebagai puncak Sekaten di masing-masing keraton. Gunungan sendiri merupakan istilah untuk aneka panganan yang disusun menyerupai gunung, yang melambangkan kesuburan dan kersejahteraan dua kerajaan Mataram tersebut. Aneka panganan dalam gunungan berupa hasil bumi, seperti buah-buahan, sayu-mayur, kue-kue, dan lain sebagainya. Di Keraton Surakarta, sepasang gunungan utama dikenal dengan sebutan Gunungan Kakung dan Gunungan Putri.
Warga yang sudah siap sedia sejak subuh tak jarang berebutan untuk mendapatkan aneka panganan dalam gunungan-gunungan tersebut. Bagi warga di lingkungan keraton, panganan-panganan itu lebih dari sekedar kudapan, melainkan sesuatu yang mengandung berkah, yang dianggap bisa membawa perlindungan dan kesejahteraan bagi yang memakannya. 
2. Ngaben - Hindu

Ngaben merupakan upacara kremasi atau pembakaran jenazah di Bali, Indonesia. Upacara adat Ngaben merupakan sebuah ritual yang dilakukan untuk mengirim jenazah pada kehidupan mendatang. Dalam upacara ini, jenazah diletakkan dengan posisi seperti orang tidur. Keluarga yang ditinggalkan pun akan beranggapan bahwa orang yang meninggal tersebut sedang tertidur. Dalam upacara ini, tidak ada air mata karena mereka menganggap bahwa jenazah hanya tidak ada untuk sementara waktu dan menjalani reinkarnasi atau akan menemukan peristirahatan terakhir di Moksha yaitu suatu keadaan dimana jiwa telah bebas dari reinkarnasi dan roda kematian. Upacara ngaben ini juga menjadi simbol untuk menyucikan roh orang yang telah meninggal.

KESIMPULAN

Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Sementara itu, kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta, buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi. Kata buddhi berarti budi dan akal. Kamus besar Bahasa Indonesia mengartikan kebudayaan sebagai hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budaya) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat – istiadat. Menurut Koentjaningrat (1985) kebudayaan adalah keseluruhan ide-ide, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Definisi lebih singkat terdapat pada pendapat Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (1964), menurut mereka kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Faktor yang menjelaskan soal 7 unsur budaya universal yaitu  sistem teknologi dan peralatan, sistem mata pencaharian hidup, sistem dan organisasi kemasyarakatan, bahasa, kesenian, sistem pengetahuan, sistem upacara keagamaan.


DAFTAR PUSTAKA
https://farhadthlb.wordpress.com/2013/10/02/pengertian-kebudayaan-dan-unsur-unsur-kebudayaan-indonesia/ diunduh pada hari Jum’at, 29 April 2016 pukul 18.57 WIB.
http://www.tentik.com/kenali-10-budaya-unik-berikut-yang-hanya-ada-di-indonesia/ diunduh pada hari Jum’at, 29 April 2016 pukul 19.17 WIB.
http://www.tentik.com/inilah-10-warisan-budaya-indonesia-yang-diakui-internasional/ diunduh pada hari Jum’at, 29 April 2016 pukul 19.17 WIB.
http://pariangan93.blogspot.co.id/2014/05/dampak-pariwisata-terhadap-kesenian.html internasional/ diunduh pada hari Jum’at, 29 April 2016 pukul 19.38 WIB.
https://silontong.com/2014/05/29/21-alat-alat-komunikasi-tradisional-dan-15-modern/ diunduh pada hari Jum’at, 29 April 2016 pukul 20.08 WIB.
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1137/sekaten diunduh pada hari Jum’at, 29 April 2016 pukul 20.45 WIB.
http://pusakapusaka.com/upacara-adat-ngaben-tradisi-umat-hindu-di-bali.html diunduh pada hari Jum’at, 29 April 2016 pukul 20.48 WIB.